Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Kota Hujan

Kota Impian.. Aku sedang jatuh cinta. Pada hijaunya kota tua. Tiang-tiangnya menegak, membesar, dan merangkul. Pada kota itu aku titipkan satu kelipan mata. Aku tinggalkan jejak ku untuk merindu. Disana, ku lihat kaki-kaki yang melingkar, sesak, memenuhi jalanan. aku tak tergugah oleh ramainya, aku hanya mengagumi teduhnya. daun-daun merapatkan barisan. pohon-pohon hidup meninggikan wibawa mereka. saat kau berjalanlah di bawahnya. seperti berjalan di bawah rangkulan menir. merasa aman, Dimana pun kau berada, di kota itu, kota tua itu, kau tak akan merasa sendirian meskipun tak ada satu orang pun yang menyapamu. Karena kota itu sudah riuh oleh hasrat berkumpul. malam pun seterang remang-remang. meski aku tak mau mengecapnya, melihatnya membuatku tak sungkan mengabaikannya. Di kota itu, titipkanlah salamku kepada rindu. Aku akan datang lagi untuk lain kali. untuk mengambil hatiku di sana.

Kura-kura, Akulah Kura-kura

Kini Aku tau. Kita sama-sama menyukai kura-kura. karena kura-kura tak suka berulah. mereka diam, dan tenang. mereka tak butuh air mengalir sepanjang waktu. mereka juga tak butuh jernihnya. mereka hanya suka berkubang dan berjemur, lalu tidur. kita tak perlu takut mereka lari jauh. karena mereka lambat, kita bisa mengejarnya dengan cepat. Kini Aku yakin. Kita sama-sama menyukai kura-kura. karena kura-kura bisa hidup lama. terakhir yang aku tahu, mereka bisa hidup sampai 120 tahun. jadi tidak masalah jika kura-kura kita hidup sampai 80 tahun. Kita tak perlu takut ditinggal sendirian. Cukupkan diri untuk memiliki satu Kura-kura. Tapi jangan pernah berpikir untuk menjadi kura-kura. karena jika kita menjadi dua kura-kura yang berdiam. Dunia tidak akan terlihat lebih indah. Maka carilah kura-kura, dan aku juga akan mencari pemilikku. dan teruslah cari kura-kura mu, asalkan bukan aku. Ada sesuatu hal yang tak kau miliki untuk memiliki aku. kau tak memiliki makanan yang cukup untuk kur

Rumput-Rumput Manusia

Apa yang kau pikirkan ketika kau melewati rumput-rumput liar di tanah lapang? katakanlah padaku, karena aku sangat ingin tahu. Dan aku katakan padamu; "Bahwa untuk mengetahui siapa yang paling kuat di antara mereka adalah dengan melihat mereka saat kemarau panjang." Bahwa untuk mengetahui siapa di antara kita yang paling lama bertahan adalah dengan melihat masing-masing kita saat melalui permasalahan-permasalahan kehidupan. Pada akhirnya, semua mengerucut kepada "yang terkuatlah yang menang". Lalu, seberapa besar kau menilai keadilan, saat kau sadar tidak semua orang adalah kuat. sedangkan yang terkuat adalah satu. dan satu itu adalah seorang yang tidak pernah kau kenal? Kita, menjadi rumput di antara rumput, lalu bertahan hidup di antara mereka. Lalu bertahanlah sekuat tenaga sampai kau menjadi setengahnya, lalu sepertiganya, lalu seperempatnya, lalu seterusnya, sampai paling tidak hanya tinggal dua. Lalu terus pasrahkan semua pada Doa. Sembari mela

Panggil Aku Jalak Hitam

Berada di langit, di antara bintang-bintang dan bulan. Tak menjadikanmu bahagia menjadi burung yang terbang di celah-celah langit. Di angkasa ini, aku terlihat seperti debu di antara pasir -pasir sahara. Seperti sehelai bulu Beruang putih yang terjatuh di salju antartika. Amat kecil untuk membedakan aku dengan yang lain. Terlebih aku hanyalah jalak hitam yang mengisi ruang di langit malam. Terbang memang keahlianku, tapi hidup bebas selayak manusia yang memimpikan terbang bukanlah hal yang mudah bagiku. Banyak hal yang perlu kau khawatirkan saat menjadi jalak hitam di langit dunia. Jika kau tak dapat angin yang cukup, kau harus terus mengayuh sayapmu kemanapun kau melayang. Mengepakkan mereka sampai kau jengah , sampai napasmu sengal. Sampai kau, seperti mau mati.   Itu adalah harga yang harus kau bayar dalam setiap perburuan. Tidaklah lucu bagimu jika melihatku mati karna malas terbang. Aku dan koloniku, bertahan hidup dari kepunahan. Tidaklah mudah bagi kami menghir

Hutan Rimba

Apa yang terlintas dalam pikiranmu jika mendengar kata 'Hutan Rimba'? Memakan dan dimakan. Liar. Kejam. Bukan Rumah yang nyaman untuk ditinggali. yang terpikirkan olehku sekarang adalah 'Dunia Kerja'. Di dalam sana, tetap berlaku hukum alam dimana yang lemah akan dimakan bulat-bulat oleh yang kuat. Seketika disana aku bukan siapa-siapa, tapi tubuhku diseret dalam pusaran air yang belum pernah berhenti sebelumnya. aku hanya bisu di ruangan itu. aku hanya bisa melihat dan mendengar, tapi tak bersuara. tak bisa. Di hutan rimba sendirian, kau tidak bisa mengharapkan diri untuk tetap bertahan menjadi manusia. kau akan segera dilalap habis oleh setiap bayangan makhluk yang hidup di sana. Kau, apa yang akan kau lakukan jika kau terjebak di dalamnya dan tak menemukan jalan keluar? Jadilah pohon, jadilah rumput. tancapkan akarmu hingga melingkari dunia. tak apa jika dahan mu terpotong, daun-daunmu gugur berserak, tak apa selama hidupmu kau ditumbuhi lumut dan jamur. asa

what a strange feel

Gambar
Seberapa kerasnya usahaku untuk lari darimu, aku selalu ingin kau temukan. di  mana pun aku sembunyi.

Stucked in death

Ini seperti sebuah system penghancuran diri sendiri. Di dalam otakku, ada sensor yang tidak teraba ilmu pengetahuan. Sensor itu akan mendeteksi segala hal irasional yang telah tidak sengaja aku pilih yang dapat mengancam kenyamananku. Seperti pada saat aku melihat ulat, saat aku merasa ada orang yang mengetahui isi pikiranku, saat aku tak nyaman,saat aku kedinginan, saat aku kepanasan, saat aku kelelahan, saat aku merasa terancam. Lalu aku akan mencekat nafasku, menghalau hentak nadi, memaksa jantung memacu dua kali. Lalu aku seketika memucat, mengeluarkan keringat. Kedinginan. Lalu aku mulai mengunci sendi. Saat itu, aku membuat diriku seperti orang mati. Seperti Kecoa yang pura-pura mati. Sebuah system penghancuran diri untuk mempertahankan diri.  Tetapi system ini lemah dan tidak stabil. Sering kali aku kehilangan kendali atas diriku sendiri. Aku bisa menghentikan laju hidupku kapan saja aku lengah. Secara tidak sadar, entah sejak kapan aku mulai membangun syst

Cinderella dan Serigala Berbulu Domba

Aku jadi bisu, semenjak menghilangkanmu dari hidupku. Bak ilalang yang menyingkiri kambing keling. Enggan di injak, tapi kelaparan. Aku belum menyalahkanmu, tapi kau sudah mengatakan salah. Aku bahkan belum mengeluarkan suara untuk segala kekeras kepalaanmu, tapi kau membungkamku. menonaktifkan telepon genggammu, hanya pesan panjang yang kau kirim. tapi tak menjawab satu pun pertanyaan di benakku. Saat itu, kau hanya menyalahkan dirimu, membuat kami benar-benar terlihat seperti ibu tiri yang mengebiri Cinderella. Kau bersama keras kepalamu itu, membatu, dan menghujani kami dengan pertanyaan penuh emosi. Apa maumu? Katakan! Apa yang membuatmu begini? Katakan! Jangan hanya pura-pura diam dan menangis. Meletakkan dirimu dalam ruang sidang kebisuan. pikiran mu rancu. Kau selalu tidak bisa membedakan mana yang nyata, mana yang khayal. Aku selalu ingin marah padamu, tapi kau tak pernah memberiku ruang. Kau selalu ketakutan lebih dulu. Kau ini, Menyebalkan! dan selalu pintar menyelamatkan

a Distracted

too many tears are falling because of the small thing almost none dripping because of the large thing such as disorientation function this eyes as no longer able to distinguish the direction of the heart and brain impulses that is a portrayal of a confused heart that the heart belongs to someone who has no ambition in his dreams   she has brain that can distinguish between good and bad but reluctant to act -a Notion of a Distracted women- 

A Man Who Was Superman

Di dalam matanya, aku melihat tidak ada kebaikan yang mustahil. Meskipun dia tak bisa membedakan kenyataan dan imajinasi, tapi dia bisa membedakan yang benar dan yang salah. Meskipun getir menjadi rasa yang dikecap orang-orang yang melihatnya, tapi yang dia lihat hanyalah kebahagian dari ketulusan yang ia berikan. Kata “gila” hanyalah serpihan perspektif dari otak manusia.  Perbedaan ini, kita tidak bisa menyalahkan mereka, atau orang itu. Kita tidak juga punya hak untuk mengklaim kegilaan seorang manusia. Karena kita sendiri menciptakan batasan yang tak pernah bisa dilihat manusia lain. Jadi masing-masing diri kita hanya berimajinasi, dalam batas kegilaan yang dapat kita terima sendiri.  Berhentilah berpikir mana yang mungkin dan mana yang mustahil. Mulailah berpikir mana yang benar dan mana yang salah, sebelum kita lupa untuk membedakan keduanya.

Hati Wanita

"sekali engkau memahat kehadirannya di hatimu, ia akan terus ada. secara permanen, teraba setiap engkau menyentuh hatimu. begitulah hati wanita", kata seorang teman, dan beberapa orang yang lain. untuk seorang wanita yang berkepala batu, bukan masalah baginya siapapun yang secara tidak sengaja ia pahat. bukan hal yang sulit baginya untuk pura-pura tidak peduli dengan nama. hanya kadang perasaan bersalah karena permintaan maaf yang disampaikan padanya, yang tidak pernah terdengar seperti permintaan maaf yang seharusnya. 'maaf jika kamu terganggu','maaf jika kamu tidak suka', 'maaf jika aku membuatmu tidak nyaman', 'maaf jika kau tidak mau'. kenapa mereka selalu meminta maaf untuk sesuatu yang bahkan bukan kesalahan mereka? pikiran ini terus mengganggu manakala mereka memaksa meminta maaf saat aku menolaknya. 'apa yang harus dimaafkan? bukankah tak ada hal salah yang sudah kalian lakukan? tak ada kesalahan dalam hal ini, kecuali aku s

Dia adalah Kkoch

Saat ini, lihatlah, seseorang sedang berdiri di tepi tebing. Curam. Dengan ombak yang menghempas, menggelayut, melubangi batu karang. Saat ini, ia hanya berdiam. Memandang kekosongan. Bukan matahari terbenam. Bukan senja yang menyingkiri cakrawala. Pada gambaran kesempurnaan alam itu, dia tak menunjukkan refleksi kekaguman. Dia datar. Memandang  tanpa batas. Kosong. Aku hanya berdiri di belakangnya. menunggu dan mengamati. Sembari menikmati kolaborasi bumi dan matahari. Aku bertanya-tanya. Apa yang ada di dalam pikirannya? Dia melewatkan keindahan senja yang hanya sesaat itu dengan kekosongan. Lihatlah, Ia terlalu asik dengan kekosongannya sehingga ia tak tahu bagaimana cara mengisi kekosongan. Tapi aku tetap memilih diam. Meski ia telah membagi pandanganku menjadi dua. aku tetap enggan bertanya. Kemudian, sesaat setelah matahari menenggelamkan diri di laut barat, ia melihat ke arahku. Samar ku lihat wajahnya yang tertutup bayang. Tapi ada gurat senyum yang