Stucked in death

Ini seperti sebuah system penghancuran diri sendiri.
Di dalam otakku, ada sensor yang tidak teraba ilmu pengetahuan. Sensor itu akan mendeteksi segala hal irasional yang telah tidak sengaja aku pilih yang dapat mengancam kenyamananku. Seperti pada saat aku melihat ulat, saat aku merasa ada orang yang mengetahui isi pikiranku, saat aku tak nyaman,saat aku kedinginan, saat aku kepanasan, saat aku kelelahan, saat aku merasa terancam.

Lalu aku akan mencekat nafasku, menghalau hentak nadi, memaksa jantung memacu dua kali. Lalu aku seketika memucat, mengeluarkan keringat. Kedinginan. Lalu aku mulai mengunci sendi. Saat itu, aku membuat diriku seperti orang mati.
Seperti Kecoa yang pura-pura mati. Sebuah system penghancuran diri untuk mempertahankan diri. 

Tetapi system ini lemah dan tidak stabil. Sering kali aku kehilangan kendali atas diriku sendiri. Aku bisa menghentikan laju hidupku kapan saja aku lengah.

Secara tidak sadar, entah sejak kapan aku mulai membangun system brutal ini. Sungguh ini sangat menakutkan. Sistem ini mulai diluar kendali. Sistem ini telah mengembangkan diri, mendeteksi hal-hal irasional yang mampu mengancam kemauanku.
Sensor-sensor mulai bergerak memilah dan memilih, dan semakin banyak. Sensor-sensor ini terus menambah kepekaan untuk ketakutan-ketakutanku yang semakin banyak. Membuat hidupku penuh batas, tak bisa bergerak, gerah karena ketakutanku sendiri.
Dalam batas-batas ini, aku harus segera menghentikannya.

Postingan populer dari blog ini

Say it

Pengagum Rahasia