Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2015

Hembusan Debu

Aku melepasmu dengan bahagia. Dengan harapan dan doa-doa. Semoga kau dan aku mendapatkan akhir terbaik untuk semuanya. Sebelum kepergianmu, aku ingat dengan jelas lambaian tanganmu. Dengan sedikit mata yang berkaca-kaca. Saat itu aku sibuk dengan pikiranku sendiri. Aku tak sempat berpikir apa yang sedang kau pikirkan dengan wajah itu. Tapi aku ingat aku hanya tersenyum kecil dan selebihnya diam. Kau pun juga begitu. Kita tak sempat berbincang-bincang. Kita hanya diam. Sesekali saling menatap. Lalu diam lagi. Aku ingat saat itu. Entah kenapa, mata kita pun tak mengatakan apa pun. Kita hanya sibuk dengan pikiran kita masing-masing. Saat tanah mulai kering dan angin menerbangkan debu-debu ke udara, pada saat itu pula aku akan mengingatmu. Pada suatu waktu yang telah berlalu, sang angin telah membawa debuku. Lagi. Dan sekarang aku tak lagi mencoba tuk mencarinya. Lagi. Pada suatu waktu nanti, jika Tuhan memang telah memutuskannya, aku percaya, jika memang debu yang itu adalah