Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2014

Sister

Ketahuilah, serpihan-serpihan inilah yang menguatkan aku kala aku jauh darimu. Kala aku tak mendengar suara milikmu. Kala aku terjebak dalam ruang rindu. Tentang mimpi-mimpi yang kau tebarkan menjelang lelapku. Tentang tulisan-tulisan yang kau kirimkan untukku. Tentang ambisi dan mimpi. Tentang harapan-harapan yang kau bagi denganku. Walau jarak memisahkan waktu, aku tetap menyimpan memori-memori yang kau sampaikan hanya untukku. Meski memori-memori itu menyerpih, beterbangan di antara kau dan aku, akan tetap aku pungut satu persatu. Aku rangkaikan dan tandai bahwa itu darimu dan untukku. Seorang perempuan yang selalu berdiri digaris terdepan untuk menyemangatiku. Membela hidupku saat aku menyalahkan diriku. Yang mengguncang mimpi ku saat egoku terlalu tinggi. Yang meretak dan memampatkan aku, menempa dan membentukku menjadi seperti ini. Terimakasih. Atas segala perhatian dan kepeduliaanmu yang selalu lebih dari apapun. Kau yang selalu ada di setiap kekalahan dan kemenangank

Debu

mengingatmu, membuatku seperti mengingat batu. Dan cinta, yang sudah berubah menjadi debu. Aku berusaha tak peduli, tapi debuku, aku ingin temukan lagi. Aku tak tahu ia sudah terbang kemana atau menempel dimana. Serpihan-serpihannya pasti sudah menyebar ketempat yang kita tak pernah lagi bisa melihatnya. Kau tentu sudah tak peduli. Tapi debuku itu adalah milikku. Hanya aku yang tau kenapa itu indah, dan kenapa itu berharga. Aku tak memintamu untuk peduli. Tapi jika kau temukan lagi, kembalikan padaku meski cuma satu. Satu persatu akan aku kumpulkan untuk ku. Sebagai milikku yang terkikis dari mu. Aku yang dulu dan aku yang sekarang. Tetaplah aku sebagai milikku. posted from Bloggeroid