Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2013

Kura-kura, Akulah Kura-kura

Kini Aku tau. Kita sama-sama menyukai kura-kura. karena kura-kura tak suka berulah. mereka diam, dan tenang. mereka tak butuh air mengalir sepanjang waktu. mereka juga tak butuh jernihnya. mereka hanya suka berkubang dan berjemur, lalu tidur. kita tak perlu takut mereka lari jauh. karena mereka lambat, kita bisa mengejarnya dengan cepat. Kini Aku yakin. Kita sama-sama menyukai kura-kura. karena kura-kura bisa hidup lama. terakhir yang aku tahu, mereka bisa hidup sampai 120 tahun. jadi tidak masalah jika kura-kura kita hidup sampai 80 tahun. Kita tak perlu takut ditinggal sendirian. Cukupkan diri untuk memiliki satu Kura-kura. Tapi jangan pernah berpikir untuk menjadi kura-kura. karena jika kita menjadi dua kura-kura yang berdiam. Dunia tidak akan terlihat lebih indah. Maka carilah kura-kura, dan aku juga akan mencari pemilikku. dan teruslah cari kura-kura mu, asalkan bukan aku. Ada sesuatu hal yang tak kau miliki untuk memiliki aku. kau tak memiliki makanan yang cukup untuk kur

Rumput-Rumput Manusia

Apa yang kau pikirkan ketika kau melewati rumput-rumput liar di tanah lapang? katakanlah padaku, karena aku sangat ingin tahu. Dan aku katakan padamu; "Bahwa untuk mengetahui siapa yang paling kuat di antara mereka adalah dengan melihat mereka saat kemarau panjang." Bahwa untuk mengetahui siapa di antara kita yang paling lama bertahan adalah dengan melihat masing-masing kita saat melalui permasalahan-permasalahan kehidupan. Pada akhirnya, semua mengerucut kepada "yang terkuatlah yang menang". Lalu, seberapa besar kau menilai keadilan, saat kau sadar tidak semua orang adalah kuat. sedangkan yang terkuat adalah satu. dan satu itu adalah seorang yang tidak pernah kau kenal? Kita, menjadi rumput di antara rumput, lalu bertahan hidup di antara mereka. Lalu bertahanlah sekuat tenaga sampai kau menjadi setengahnya, lalu sepertiganya, lalu seperempatnya, lalu seterusnya, sampai paling tidak hanya tinggal dua. Lalu terus pasrahkan semua pada Doa. Sembari mela

Panggil Aku Jalak Hitam

Berada di langit, di antara bintang-bintang dan bulan. Tak menjadikanmu bahagia menjadi burung yang terbang di celah-celah langit. Di angkasa ini, aku terlihat seperti debu di antara pasir -pasir sahara. Seperti sehelai bulu Beruang putih yang terjatuh di salju antartika. Amat kecil untuk membedakan aku dengan yang lain. Terlebih aku hanyalah jalak hitam yang mengisi ruang di langit malam. Terbang memang keahlianku, tapi hidup bebas selayak manusia yang memimpikan terbang bukanlah hal yang mudah bagiku. Banyak hal yang perlu kau khawatirkan saat menjadi jalak hitam di langit dunia. Jika kau tak dapat angin yang cukup, kau harus terus mengayuh sayapmu kemanapun kau melayang. Mengepakkan mereka sampai kau jengah , sampai napasmu sengal. Sampai kau, seperti mau mati.   Itu adalah harga yang harus kau bayar dalam setiap perburuan. Tidaklah lucu bagimu jika melihatku mati karna malas terbang. Aku dan koloniku, bertahan hidup dari kepunahan. Tidaklah mudah bagi kami menghir