Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2015

Diamlah dan Dengar

Mereka bilang agar aku mengatakan apa saja yang aku pikirkan. Mereka bilang agar aku tak melakukannya sendiri. Mereka bilang agar aku tak terlalu memaksakan diri. Mereka bilang agar aku meminta setiap aku butuh bantuan. Mereka bilang agar aku tak merasa berat dengan bebanku sendiri. Mereka bilang agar aku menurunkan standar dan egoku dalam diri. Mereka bilang agar aku tak terlalu idealis dalam setiap situasi. Mereka bilang agar aku memahami bahwa tak semua orang seperti aku. Mereka bilang agar aku menurunkan sedikit harga diri. Mereka bilang agar aku bisa bersanding bersama mencari solusi. Mereka bilang agar aku mendengarkan mereka. Mereka bilang dan aku mendengarkan. Aku bilang.. aku diam karena kalian tak bisa mendengarkan aku. posted from Bloggeroid

Aku yang berbeda

Aku sedang kosong, kawan. Kepalaku ini sedang penuh dengan kekosongan. Entah apakah ini benar-benar kosong atau terisi dengan hal yang tak pernah aku anggap isi. Sejak aku bangun dari tidurku sampai aku terlelap lagi, aku hanya melakukan apa yang harus aku lakukan. Aku berhenti memikirkan tentang hakekat ini dan hakekat itu, bahkan tentang keberadaanku sendiri. Aku hanya melakukan hal yang saat itu bisa aku lakukan. Aku berhenti memimpikan ini dan memimpikan itu, bahkan mimpi-mimpiku yang dulu. Aku mengabaikan ketakutan dan kekhawatiranku. Aku mulai mengabaikannya karena aku kebosanan setengah mati karena gangguan itu. Aku hanya melakukan dan tak pernah berhenti. Aku hanya bekerja keras tak peduli dengan diriku sendiri. Tapi aku nyaman. Aku merasa tak punya beban. Mungkin karena aku memilih menjalaninya. Mengabaikan prasangka. Hidup dengan menerima dan melakukan yang aku bisa. Sejenak mengistirahatkan diri dari mimpi, dan mulai menjalani.ya! Hanya menjalani. posted from Bl

Bagaimana Kau Memilih Cinta

Seorang anak perempuan berambut coklat, mengenakan gaun putih mendatangiku penasaran. Aku melihatnya dengan canggung. Sepertinya aku beberapa kali melihatnya di tempat ini. Dia berjalan mengelilingiku dengan ekspresi ingin tahu. Sejenak aku diam sambil membalas tatapannya. Tapi dia terus mengamatiku seperti ingin mencari sesuatu. Aku tanyakan padanya,"ada apa bocah kecil? Sepertinya aku pernah melihatmu?" Dia masih memandangku dengan mata bulat nya. Sambil tersenyum ramah. "Kakak, kita pernah bertemu. Tapi tidak sedekat ini", tawanya pelan. "Kau sedang menunggunya?", tanya gadis kecil itu. "Apa?", balas ku tak paham pertanyaannya. "Kau sedang menunggu orang itu, bukan? Tunggulah saja. Tunggulah orang itu", katanya lagi. Aku hanya terdiam. Aku bingung. Siapa yang dia maksudkan? "Dulu aku sering melihatnya bersamamu. Tapi sekarang tidak lagi." Aku mulai mengerti maksudnya. Tapi aku hanya menyunggingkan senyu