kukang

Saat aku bermimpi menjadi matahari tapi tak cukup helium untuk berdifusi, Biarlah Tuhan yang menentukan siapa sebenarnya aku. Saat aku berusaha berhenti tiap kali kelelahan berlari, Biarlah Tuhan yang menentukan gerak tubuhku. Saat aku ingin melarikan diri tiap kali aku dicurangi, Biarlah Tuhan yang menentukan langkah kakiku. Saat aku menangis dan marah tiap kali tindakanku dianggap salah, Biarlah Tuhan yang menentukan pembenaran untukku. Saat aku ragu tiap kali terjebak dalam kesempatan yang tak ada, Biarlah Tuhan yang menentukan waktu terbaik bagiku. Saat aku ingin menyerah tiap kali aku kalah dan hilang arah, Biarlah Tuhan yang menentukan iringan lajuku. Dan aku hanyalah manusia yang berpasrah. Yang menyerah pada semua keluh dan kesah. Yang mengerang tiap kali dikekang. Dan aku hanyalah manusia hina yang mengiba kasih pada yang kuasa. Ah.. Tuhan.. jangan pernah berpaling dariku. Apa yang harus aku lakukan agar kau selalu hanya melihat kepada ku?