Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2015

Bianglala dan Para Kepala

Gambar
Kami hanyalah pemimpi. Kami berdiri sedang berpura-pura. Kami berjalan sembari tertatih belajar berlari. Kami membaca sambil belajar untuk mengeja. Kami diam dan terus berusaha. Kami terus berpura-pura. Supaya kami terlihat tangguh saat kami masih dalam usaha. Supaya kami terlihat kuat saat kami sedang berlatih menjadi hebat. Selayaknya kalian, dengan sayap-sayap panjang yang bebas mengepak terbang. Selayaknya kalian, dengan tubuh-tubuh gagah perkasa yang selalu membuat kami ciut dibuatnya. Meski kami lemah dan masih lemah. Tak akan kami biarkan kau buka semaunya bungkus topeng kami yang seadanya ini. Meski hanya berbekal harga diri dan busungan dada, kami tetap bersama kalian menghadapi segala situasi yang ada. Simpanlah picingan mata sempitmu itu. Bungkam erat-erat mulut kotormu itu. Jauhkanlah pikiranmu dari kerancuan dan curiga. Karena cukuplah kami terima, bahwa kalian menganggap kami bukan apa-apa. Meski sebagian hati kami terobek hilang, dan berdarah-darah seti

Untuk Kau yang Tahu Apa Itu Kerisauan

Aku adalah kaki dan tangan tanpa kepala. Sekeras apapun aku berpikir, orang lain tak pernah mempedulikannya. Karena kepalaku tak ada. Aku jadi tak bisa berbicara semaunya. Sekencang-kencangnya aku menangis dalam sujudku sampai hampir gila. Semua yang terjadi ini seperti masih terlalu cepat dan terlalu banyak saja. Tapi aku sadar. Bahwa Tuhan yang tahu seberapa besar kekuatan yang aku miliki. Hanya Dia yang tau sampai batas mana yang bisa aku lalui. Dan hanya Dia pula yang tahu seberapa jauh perjalanan ini mampu aku lewati. Jadi aku tak bisa menolaknya. Aku tak mungkin mengingkarinya. Karena dalam hati kecilku yang picik ini, aku ingin menjadi sekuat-kuatnya, sehebat-hebatnya, sebijaksana-bijaksananya manusia. Aku tahu jika saja Tuhan tak memaksaku begini, pastilah aku tak pernah mengalami semua ini. Dan impian-impian gila yang aku dengungkan setiap hari hanya akan menjadi dengungan yang tak berarti. Terima kasih Tuhan.. karena telah selalu memaksaku untuk berani. Karena tel

Bagaimana menurutmu?

Gambar
Pohon di atas bukit itu terlihat lebih tinggi dari awan-awan dan matahari. Terlihat lebih kuat dari pohon-pohon yang menempeli lereng gunung itu. Aku iri, dan ingin menjadi pohon tinggi itu. Yang tumbuh melebarkan daunnya untuk memayungi sang gunung. Aku ingin pergi kesana. Dan bertanya bagaimana bisa menjadi seperti dia. Tapi sungai besar memisahkan kami. Dengan air yang sangat deras. Akan kah aku mampu menyeberanginya? Dari tempatku berdiri ini, sang pohon di atas bukit itu terlihat kesepian tumbuh sendiri. Atau dia memang sengaja menyendiri? Atau hanya dia yang bisa bertahan tumbuh di sana? Entahlah.. jika aku menemuinya pasti aku akan mendapat jawabannya. posted from Bloggeroid