Hutan Rimba

Apa yang terlintas dalam pikiranmu jika mendengar kata 'Hutan Rimba'?

Memakan dan dimakan. Liar. Kejam. Bukan Rumah yang nyaman untuk ditinggali.

yang terpikirkan olehku sekarang adalah 'Dunia Kerja'. Di dalam sana, tetap berlaku hukum alam dimana yang lemah akan dimakan bulat-bulat oleh yang kuat. Seketika disana aku bukan siapa-siapa, tapi tubuhku diseret dalam pusaran air yang belum pernah berhenti sebelumnya. aku hanya bisu di ruangan itu. aku hanya bisa melihat dan mendengar, tapi tak bersuara. tak bisa.

Di hutan rimba sendirian, kau tidak bisa mengharapkan diri untuk tetap bertahan menjadi manusia. kau akan segera dilalap habis oleh setiap bayangan makhluk yang hidup di sana.

Kau, apa yang akan kau lakukan jika kau terjebak di dalamnya dan tak menemukan jalan keluar?
Jadilah pohon, jadilah rumput. tancapkan akarmu hingga melingkari dunia. tak apa jika dahan mu terpotong, daun-daunmu gugur berserak, tak apa selama hidupmu kau ditumbuhi lumut dan jamur. asalkan kau menancapkan akarmu kuat-kuat, menebarkan benih dan memunculkan daun-daun yang baru sepanjang tahun, kau akan terus bertahan hidup. ada di dalam ekosistem Rimba. Kau menjadi bagian indah yang menutup bayangan dari atas bukit. kau menutupi mereka semua. meredam suara dan terus diam seribu bahasa. hanya angin dan matahari, yang menggerakkanmu, menggeliatkan dahan dan daun. Membuatmu terlihat seperti benda hidup. itu cukup.

Kau tau bahasa apa yang aku gunakan di Rimba Kerja? sedikit ku bagi;
senyum berarti yang kau dengar adalah hal yang tak pernah kau bayangkan sebelumnya.
tak bergerak berarti kau sedang mencari jalan keluar.
mengerutkan dahi berarti kau sedikit mendengarkan.
mengangguk berarti 'semua terserah padamu'.

Postingan populer dari blog ini

Say it

Pengagum Rahasia