Adalah Kita

ada kesunyian yang ku tangkap dari matamu.
dingin, menusuk, ingin membunuh.
lalu aku berdiam, memejamkan mata dan pura-pura tidur.
berlaku seolah kau tak tahu aku pura-pura tidur.
apa pun yang aku pikirkan, berlakulah seolah kau berteman denganku.

aku bertahan karena aku merasa dibutuhkan,
kita tak pernah terikat satu sama lain,
kita hanya berkomitmen untuk bersama,
sejauh apa pun jarak kita, aku tak akan lari  darimu,
jadi jangan khianati aku.

aku tak pernah menyentuh kulitmu, menatapmu saja aku tak mau.
bukan karena aku enggan, tapi aku pura-pura segan.
untuk mengingatkan bahwa kau lebih hebat dari ku.
kau lebih pintar dari ku.
kau juga lebih cepat dari ku.

bisakah kau tanggalkan gigimu dan mengembangkan sedikit bibirmu yang kaku itu?
agar aku bisa memperlihatkan refleksi kenyamanan yang tersirat di wajah yang sayu.
tak peduli sesayu apa wajah kita, mari kita berusaha menyamankan diri kita masing-masing,
sejauh kau melangkahi jejakku, sejauh itu pula aku menghapus langkahku.

lihatlah aku lebih dekat, aku tak akan menggigitmu.
aku jugatak akan sudi mengelus-elus kakimu.
yang aku inginkan adalah;

sekali pun kita saling membohongi, setidaknya kita tidak saling menginjak, memakan, dan menyiksa.
sekali pun kita tidak merasa nyaman, setidaknya berpura-puralah nyaman seperti aku.
sekali pun mata kita tak sama besarnya, setidaknya kita hanya melihat satu arah saja.
cukuplah itu hanya kepadaku. toh aku tidak menuntut apapun, sekalipun kau menyelingkung kakiku.

Postingan populer dari blog ini

Say it

Pengagum Rahasia