Suatu Hari di November Terakhir


Duduk di sisi pagi, ditemani secangkir kopi low acid, membuatku ingin berpikir. Di iringi Blink182 cukup untuk membangkitkan pemberontak yang tertimang lama. Lama sekali hingga ku pikir sudah mati.

Sinar pagi ini cukup untuk menyilaukan apa yang di depanku. meski sinar itulah yang terus memaksaku untuk menerobos jauh ke benda-benda yang ada di depanku. aku enggan tapi aku harus. Karena aku tak bisa terus pura-pura buta pada hidupku.

Matahari terus meninggi, tapi aku harus tetap berlari.
Kehidupan ini terus berjalan meski dengan atau tanpa aku. Tak ada alasan bagiku untuk menahan diri pada apa yang aku ingini. Dunia ini bukan sekedar imaji yang akan menjadi nyata. tapi perlawanan terhadap nasib buruk dan ketidak beruntungan.

Meski mendung datang, bukan alasan untuk aku berhenti. Karena matahari terus melanjutkan langkahnya mengitari bumi.

Aku harus tetap bergerak dan berpikir.
ada langkah yang harus diputuskan.
entah mengikuti jalan itu atau balik arah,

sepertinya aku tetap akan kembali ke rumah.

Postingan populer dari blog ini

Say it

Pengagum Rahasia