Rasanya..

'Bagaimana rasanya gagal?'
"Apa?"
'Apa kau merasa gagal?'
"Tidak."
'Apa kau tidak cukup bekerja keras?'
"Tidak."
'Apa kau merasa terlalu bekerja keras?'
"Tidak."
'Apa kau menyesal telah bekerja keras?'
"Tidak"
'Apa kau merasa kalah?'
"Tidak."
'Lantas? Apa yang membebani pikiranmu?'
-diam sejenak-"Aku tidak tahu. Aku hanya merasa kehilangan, tapi di sisi lain, aku merasa mendapatkan sesuatu."
'Apa itu?'-ingin tahu-
"Aku tidak tahu. Aku hanya tidak bisa menjelaskannya padamu."
'Jangan berbicara tentang hal rumit.'
"Yaah.. tapi ini membuatku merasa baik-baik saja."
'Katakan padaku apa saja yang terlintas di dalam pikiranmu sekarang.'
"Emm..."
"..."
"Aku punya mimpi. Aku mempercayai mimpiku sama seperti aku mempercayai diriku sendiri. Aku hanya bermimpi pada hal yang aku percaya aku bisa menggapainya. Aku percaya bahwa kehendak Tuhan adalah yang terbaik bagi semua. Bagi ku, bagi mu, dan bagi mereka. Hanya kehendak Tuhan yang aku percaya. Hanya kenyataan yang aku percaya. Kenyataan telah menjelaskan kepadaku banyak hal melebihi dari apapun yang orang-orang katakan. Aku mempercayai Tuhan. Aku mempercayai kenyataan-Nya. Dan mimpi-mimpiku, aku masih percaya, selagi aku terus berdoa, Tuhan akan berkehendak membuatkan aku kenyataan yang berbeda. Yang lebih manis. Yang tak ada cela bagiku untuk mengingkarinya. Seperti hari ini, dan mungkin lusa. Semua masih sama seperti mimpiku pada dasarnya. Hidup tanpa penyesalan, aku akan terus melakukannya. Aku akan terus melakukan apapun yang aku bisa, agar tak ada celah bagiku untuk menyesal. Kita berusaha, dan Tuhan yang akan memutuskan. Aku masih menunggu kejutan-kejutan di hari selanjutnya."

'Apa kau puas dengan apa yang kau dapatkan sekarang'
"Tidak juga. Aku hanya mengsyukuri apapun yang aku miliki dan dapatkan sekarang. Tuhan adalah Sang Maha Besar."
'Yaaah..'
"Asal kau tahu saja, aku tidak akan berhenti!"
'Berhenti apa?'
"Berhenti bermimpi. Aku tidak akan berhenti bermimpi. Aku tidak akan berhenti berusaha. Bahkan selagi diam pun, aku akan terus mendengungkan impian-impian itu kepada udara. Aku tidak akan berhenti menghidupkan hidupku. Aku akan selalu berusaha! Selalu bahagia! Menjalani hidupku, menjadi diriku sendiri! Aku akan terus berusaha menggapai mimpiku! Biarlah orang lain menertawakanku. Tapi aku tak peduli. Pada saatnya nanti, mereka akan pasti akan berhenti. Saat melihat aku dalam kenyataan, telah menjelma menjadi mimpi. Bersiaplah! Aku adalah si keras kepala, si kepala batu, yang selalu percaya dan menjaga api yang menuntunnya percaya membuat kenyataan seperti mimpi!"
'Aku akan menunggumu'
"Ya! Tunggu saja! Aku akan meraihnya! Aku akan mendapatkannya! Aku pasti bisa! Aku hanya harus tetus berusaha! Dan jika kau percaya, rasanya aku seperti bisa melakukan semuanya."
'Ya. Aku percaya'
"Terimakasih. Aku sangat menghargainya."

Postingan populer dari blog ini

Say it

Pengagum Rahasia