Takdir dalam Pikiran Manusia

setiap manusia memiliki takdir. Setiap manusia menyimpan takdir mereka sendiri-sendiri.
hubungan mereka dengan Tuhan hanya sebatas benang yang dikaitkan dengan naluri mereka. Benang itu terpaut dan terhubung dengan tatanan yang sangat rumit. Sehingga Tuhan menggerakkan mereka hanya dengan satu tarikan dan dorongan dalam susunan syaraf otak manusia.

Semudah membalikkan telapak tangan pikirku. seperti manusia yang menghalau jalan semut. Seperti itulah Kuasa Tuhan. Dia-lah yang memberikan petunjuk. manusia hanyalah seperti semut yang berjalan sesuai kehendak semut sendiri. Tuhan memberikan petunjuk kepada mereka yang mengharapkan petunjuk.

Dengan meletakkan kerikil tepat di depan semut, seperti itulah petunjuk diberikan. tapi apakah petunjuk itu adalah petunjuk seperti yang sudah diminta semut? terserah si semut ingin mengartikan apa. yang jelas, sudah diberikan kepadanya petunjuk dengan kerikil itu. apakah si semut akan berbelok, kembali, atau  mengangkat kerikil itu? tidak ada yang tahu. mungkin Tuhan berkehendak si semut mengangkat kerikil itu dan meneruskan langkahnya, atau kembali ke jejaknya sebelum pergi. Siapa juga yang tahu?

Tidak semua manusia dapat melihat kenyataan doa mereka sendiri. Tuhan Maha Pemurah. Tuhan Maha Pengasih. Tuhan Maha Kaya. apa ada yang kurang? tapi manusia berotak payah. Tuhan menciptakan manusia berotak payah agar mereka tak pantas sombong. Supaya mereka tak punya kesempatan untuk membangkang. tapi apa yang terjadi? mereka menggunakan nikmat 'lupa' untuk membesarkan kebanggaan mereka sendiri. Sungguh payah. Payah yang bukan pada tempatnya.

Hanya manusia yang tidak tahu diri yang berani memprotes Tuhan. Hanya manusia durhaka yang berani marah pada Tuhan. bukankah petunjuknya sudah sangat jelas? Bahkan menggema diantara golongan orang hebat. Bahwa ikhlas, syukur, dan tawakkal adalah senjata jitu untuk bertahan hidup. tapi siapa yang mau dengar? petunjuk itu tersiar sia-sia. itu petunjuk hebat, tapi diabaikan.
seperti itulah manusia. sibuk dengan pikiran mereka sendiri. sibuk dengan kebanggaan nafsu dan imaji.

teman, apa yang sebaiknya aku lakukan sekarang? aku benar-benar bingung. Tuhan mengirimku ke dunia ini pastilah ada tujuannya. tapi untuk apa? untuk siapa? untukmu? tapi kau tampak lebih hebat saat tak ada aku. bagaimana ini?

Ya Allah, aku memang bukan orang yang peka. aku juga bukan orang yang bisa menentukan hidupku sendiri. jadi Ya Allah, buatkan aku jalan yang benar. jadikan aku pembaik bagi kehidupan orang-orang dan seluruh makhluk ciptaan-Mu. Aku akan melakukan sebaik yang aku bisa, jadi tolong ijinkanlah aku. Mudahkanlah urusan-urusanku agar niat dalam kebaikan ini berjalan dengan mudah. Bimbinglah aku agar aku tetap di jalan yang Kau kehendaki benar.

meskipun sempat aku berharap aku bukan manusia (ampuni aku), tapi aku tetap sangat-sangat bersyukur karena Kau menciptakanku sebagai manusia. kau masih memberiku pilihan antara Surga dan Neraka. bagiku itu sangat-sangat hebat dan luar biasa. Sungguh aku bersyukur atas semua rejeki yang telah kau berikan padaku, atas semua mimpi-mimpi yang aku temukan atas petunjuk-Mu. Aku bersyukur atas semua hal yang aku alami dalam hidup ini karena semua ini tak akan terlepas dari tali kendali milik-Mu. Aku bersyukur atas orang-orang yang Kau arahkan hidupnya sehingga menemukanku kemudian mengenalku. Aku Bersyukur Kau ijinkan kasih, peduli, dan cinta menyelimuti kehidupanku. Aku bersyukur karena Kau menakdirkan aku hidup dalam keluarga yang tunduk pada-Mu. Aku bersyukur atas rasa syukur ini. Alhamdulillahirabbil'alamiin.

Postingan populer dari blog ini

Say it

Pengagum Rahasia