Dan

Duhai dan.

Yang mewakili dan menemani kata.
Yang menjelaskan tanpa mengingkarinya.
Yang belajar percaya dan melengkapi yang sisa.
Saat bersama, seolah titik tak menemui bentuknya. Membuat kita seolah satu rangkai yang membentuk takdir tanpa abstraksi.

Tetapi dan.
Kehidupan seolah berputar lalu berbalik kemudian menampik.
Kepada dirimu, kepadaku, kepada apa yang kita lihat, juga kepada apa yang selama ini kita percaya.
Saat mereka berbalik arah, akan kau temui bahwa pengingkaran itu adalah tawaran untuk persetujuan yang lain.

Meskipun dan.
Adalah sebagai bentuk kompromi bagi kita untuk berhenti. Aku yakin, di ruang-ruang jeda antara keduanya memperlihatkan kita tentang solusi.
Ini lah yang terbaik bagimu. Bagiku.

Dan.
Tanpa awalan yang membuat kita ragu pada masa depan, apa kita tetap akan berjalan bersama bergandengan? Atau tetap saling memberi jeda agar masing-masing dari kita bisa dibaca?

Dan pada akhirnya.
Semua yang terjadi pada kita, terserah kepada kita. Konklusi dari keberadaanmu jug keberadaanku adalah kita. Tak perlu saling menyalahkan. Kita hanya perlu saling memaafkan. Untuk kesalahan-kesalahan kata antara kau juga aku yang saling kita sembunyikan lalu kita ganti sendiri.

Dan maaf.
Akankah kau mau menerimanya? Sebagai spasi untuk menyatukan dua kalimat bersudut pandang beda?
Bukankah kita bersanding untuk menjelaskan satu sama lain?

Tentang itu. Tentang ini. Tentang segala sesuatu yang terbungkus kemudian kita kupas lagi.

Semua yang tertulis itu adalah saat itu.

Aku Dan Kau yang sedang bicara.

posted from Bloggeroid

Postingan populer dari blog ini

Say it

Pengagum Rahasia