Batas
"Hey kawan, lama tak menyapa". Ku dengar suara khas miliknya. Aku terpana. Kau? Bagaimana kau bisa mengenaliku lagi? Tanyaku dalam lamunku. Kulihat dia dari balik figura. Senyumnya yang lembut menghampiriku. Badannya semakin menebal. Pikirku. Apa kau sudah mendapatkan yang kau mau? Tanpa mengatakan apapun, aku hanya membalas senyumnya. Lalu dia membuka mulutnya, lalu tertawa kecil. "Aku merindukanmu, temanku", katanya. "Ehemm...", ku balas dengan senyumku lagi. Aku rasa aku mendengar sesuatu dari matanya. "Bagaimana kabarmu? Aku harap kau selalu bahagia". Dia masih tenang seperti yang dulu. Dengan senyum selebar itu. Dengan tatapan yang seperti itu. Kau, pasti sedang ingin mengingat masa lalu. "Apa kau selama ini duduk sendiri seperti ini? Bersandar dinding, di samping figura. Apa kau tak pernah beranjak dari tempatmu berada?", katanya heran. Lalu aku menyernyitkan dahiku. Aku heran. Apa dia benar2 pernah melupakan aku? ...