Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2013

Dia adalah Kkoch

Saat ini, lihatlah, seseorang sedang berdiri di tepi tebing. Curam. Dengan ombak yang menghempas, menggelayut, melubangi batu karang. Saat ini, ia hanya berdiam. Memandang kekosongan. Bukan matahari terbenam. Bukan senja yang menyingkiri cakrawala. Pada gambaran kesempurnaan alam itu, dia tak menunjukkan refleksi kekaguman. Dia datar. Memandang  tanpa batas. Kosong. Aku hanya berdiri di belakangnya. menunggu dan mengamati. Sembari menikmati kolaborasi bumi dan matahari. Aku bertanya-tanya. Apa yang ada di dalam pikirannya? Dia melewatkan keindahan senja yang hanya sesaat itu dengan kekosongan. Lihatlah, Ia terlalu asik dengan kekosongannya sehingga ia tak tahu bagaimana cara mengisi kekosongan. Tapi aku tetap memilih diam. Meski ia telah membagi pandanganku menjadi dua. aku tetap enggan bertanya. Kemudian, sesaat setelah matahari menenggelamkan diri di laut barat, ia melihat ke arahku. Samar ku lihat wajahnya yang tertutup bayang. Tapi ada gurat senyum y...